Home / Sawit / Tak Peduli, PT GMM Tetap Bangun Kebun Plasma Meski Sempat Ditolak Masyarakat
Tak Peduli, PT GMM Tetap Bangun Kebun Plasma Meski Sempat Ditolak Masyarakat
Halmahera Selatan katakabar.com - PT Gelora Mandiri Membangun (GMM) tak peduli tetap bangun kebun plasma meski sempat ditolak masyarakat.
Bisa jadi, manajemen perusahaan swasta nasional yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara ini ngotot bangun kebun plasma, lantaran paham amanat peraturan dan perundang-undangan.
Untuk meewujudkan program tersebut PT GMM terus menjalin komunikasi dengan masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasional agar terhindar dari kesalahpahaman, termasuk membahas pembangunan kebun plasma.
"PT GMM telah berupaya maksimal beberapa tahun belakangan ini memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar, kebun plasma hak masyarakat diatur Permentan Nomor 26 Tahun 2007 pasal 11," beber Rahman Basir, Sekretaris Koperasi Gane Bersatu wadah bagi para petani plasma di kawasan Gane, dilansir dari laman elaeis.co, pada Kamis (18/4).
Masyarakat tampaknya saat itu, ujar Rahman, masih butuh waktu untuk memahami keberadaan kebun plasma. Itu sebabnya, pernah sempat terjadi penolakan.
Penolakan ini menimbulkan masalah terkait lokasi pembibitan. Tapi perusahaan tidak lantas lepas tangan dan diam saja, dari yang kami saksikan perusahaan terus melakukan komunikasi, termasuk ke dinas-dinas terkait, seperti Bappeda dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian," kata Rahman lewat keterangan resmi dilansir pada Rabu (17/4) lalu.
Menurut Rahman, berkat sosialisasi dan hubungan yang terjalin baik dengan masyarakat, pembangunan kebun plasma kini sudah terlihat ada kemajuan.
“Pada 2023 lalu sudah ada laporan dan perencanaan, tahun 2024 ini proses pembibitan sudah bisa berjalan, dan kini PT GMM terus mengawal proses pembangunannya,” tuturnya.
Masih Rahman, masyarakat akhirnya memahami pentingnya pembangunan kebun plasma. Saat ini sepenuhnya mendukung pembangunannya.
“Menanggapi rencana pembangunan kebun plasma, saya melihat saat ini masyarakat menginginkan bagaimana kebun plasma itu lebih cepat direalisasikan,” timpal.Ilyas Kadari, Kepala Desa Yamli.
Cerita Ilyas, banyak hal-hal baik telah dirasakan masyarakat sejak hadirnya perusahaan, yakni membuka lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan dan daya beli masyarakat setempat.
“Banyak manfaat yang kami dapatkan khususnya di desa sejak perusahaan hadir di sini. Masyarakat dulu taraf perekonomiannya pas-pasan. Kini sudah membaik karena penerimaan karyawan. Lalu ada akses jalan, yang sudah dipersiapkan perusahaan. Kami bersyukur dengan adanya perusahaan kami bisa sejahtera. Bahkan masyarakat bisa bekerja untuk menafkahi keluarga, rumah tangga masing-masing,” terangnya.
Pembangunan kebun plasma sejatinya salah satu bentuk perhatian perusahaan dan pemerintah setempat terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan. Jika hanya dibantu bibit tanpa biaya produksi, masyarakat kesulitan karena biaya produksi perkebunan kelapa sawit tidaklah sedikit.
Ide pembangunan kebun plasma atau kebun masyarakat terinspirasi dari model sel biologis, di mana sebuah sel memiliki dua bagian yaitu inti dan plasma.
Dengan skema kemitraan, perusahaan bertindak sebagai inti sementara petani di sekitarnya adalah plasma. Inti diharapkan dapat membantu plasma mempersiapkan dan membina plasma dalam hal memelihara, mengelola dan menampung hasil kebunnya.
Komentar Via Facebook :