Home / Nasional / Tentang Pekebun dan Integrasi Kebun Sawit-Sapi di Kampung Melayu
Tentang Pekebun dan Integrasi Kebun Sawit-Sapi di Kampung Melayu
Bengkulu, katakabar.com - Seorang pekebun kelapa sawit di Kelurahan Teluk Sepang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu, Fajri beruntung dari program integrasi kelapa sawit dan Sapi.
Program integrasi kebun kelapa sawit dan ternak sapi inimemberikan keuntungan yang cukup menggembirakan bagi pekebun. Di mana Fajri bisa kantongi setidaknya Rp20 juta setiap tahun.
"Saya dapat Rp20 juta tahun ini. Belum lagi dari penjualan buah sawit. Itu untung sekali pelihara sapi di kebun sawit," ujar Fajri dilansir dari laman elaeis.co, pada Kamis (3/8).
Cerita Fajri, pelihara sapi di kebun sawit investasi yang menguntungkan. Apalagi harga sapi selalu naik setiap tahun. Di mana harga sapi bisa capai Rp20 juta hingga Rp25 juta per ekor di daerahnya.
"Pelihara sapi di kebun bisa menghemat biaya untuk jasa tukang potong rumput Rp40 ribu per bulan. Rumput yang tumbuh di tengah kebun kelapa sawit jadi pakan ternak sehingga tidak perlu dibersihkan, dan jasa tukang potong rumput tidak perlu dipanggil lantaran rumput sudah dipangkas sapi-sapi setiap hari," jelasnya.
Masih Fajri, saya dilema kesehatan ternak sapi belakangan ini lantaran banyak sapi sakit LSD. Saya berdoa sapi-sapi di daerah sini selalu sehat. Apalagi masyarakat di sini penghasilan rata-rata berasal dari kelapa sawit dan sapi.
Formula menguntungkan dengan menggabungkan kebun kelapa sawit dan ternak sapi telah menjadi usaha bagi para petani di Kelurahan Teluk Sepang
Keuntungan yang diraih Fajri dan beberapa petani lainnya membuktikan potensi positif dari program integrasi kebun kelapa sawit dan sapi mampu mendongkrak perekonomian modal meraih kejayaan di masa depan.
Komentar Via Facebook :