Home / Serba Serbi / Kades Harapan Jaya Bahas Penanaman Sorgum Masa Replanting Kelapa Sawit
Audiensi Dengan Gubri
Kades Harapan Jaya Bahas Penanaman Sorgum Masa Replanting Kelapa Sawit
Foto Ist/katakabar.com.
Pekanbaru, katakabar.com - Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar terima audiensi Kepala Desa Harapan Jaya, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Jabari, di kediaman Orang Nomor Saru di 'Bumi Lancang Kuning' nama lain dari Provinsi Riau, pada Selasa (27/6) kemarin.
Pertemuan tersebut membahas penanaman tanaman sorgum saat masa replanting kelapa sawit.
"Pertemuan dengan Gubernur Riau mewakili masyarakat pada tahun 2025 mendatang akan replanting kelapa sawit. Saya koordinasi dengan Pak Gubernur, agar saat masa tenggang 3 tahun masyarakat tidak kehilangan penghasilan," ujar Jabari seperti dilansir dari laman Media Center Riau, pada Rabu (28/6).
Kata Jabari di pertemuan itu, kita ajukan program sorgum yang menjadi program tanaman pemerintah untuk para petani kepada Gubernur Riau.
"Saat kelapa sawit ditumbang, masyarakat tetap mempunyai hasil, sebab tanaman itu hanya menunggu 3 bulan masa panen. Di pertemuan ini, kita bahas bagaimana masyarakat saya khususnya Harapan Jaya, umumnya masyarakat Kecamatan Kuras tidak kehilangan penghasilan saat sawit ditumbang," jelasnya.
Gubernur Riau menanggapi hal-hal yang saya sampaikan dengan positif. Apalagu ini sebagai program penunjang pemerintah. Saat ini pemerintah dengan gencar mempersiapkan ketahanan pangan, sebab di tahun 2022-2024 ada kemungkinan pangan kita terdapat masalah disebabkan musim kemarau," bebernya.
Menurut Jabari, sorgum ini akan menjaga stabilitas ketahanan pangan. Bila masyarakat sudah punya tanaman tersebut bisa diolah sebagai makanan pokok.
"Sorgum itu dijadikan makanan unggas bagus. Kalau digiling bisa dijadikan gandum. Itu sebabnya, saat sawit tumbang masyarakat tetap punya penghasilan melalui tanaman sorgum untuk tumpang sari," ceritanya.
Masih Jabari, pihaknya sudah mempersiapkan bibit sorgum untuk dibagikan kepada para petani.
"Dengan adanya tumpag sari masyarakat tidak kehilangan penghasilan meski penghasilan tersebut rotasinya tiga bulan, dan jauh-jauh hari sebelum sawit ini di replanting," tukasnya.
Kita sudah mempersiapkan bibitnya. Ketika masyarakat butuh, bibit tersebut sudah siap untuk dibagikan. Masyarakat bisa menanam dan harapannya dapat membantu mereka, tambahnya.
Komentar Via Facebook :