Home / Sawit / Tekan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Pasbar Kerja Sama dengan Perusahaan Sawit dan Perbankkan
Tekan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Pasbar Kerja Sama dengan Perusahaan Sawit dan Perbankkan
Jakarta, katakabar.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) dengan perusahaan kelapa sawit dan perbankan tingkatkan kebijakan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) guna penanggulangan kemiskinan, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, dan percepatan penurunan stunting.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi di Simpang Empat menyatakan, pihaknya sudah melaksanakan beberapa kegiatan bersama perusahaan.
"Kita sudah datangi perusahaan yang ada di Pasaman Barat untuk menjalin kerja sama untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem," kata Hamsuardi, melalui keterangan resmi, dilansir dari laman Warta Ekonomi, Kamis (12/9) siang.
Cerita Bupati Pasaman Barat, kemiskinan ekstrem di Pasaman Barat masih cukup tinggi. Itu bisa dilihat dari data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Tercatat, pada tahun lalu di wilayah tersebut baru dapat menanggulangi kemiskinan ekstrem sebanyak 0,7 persen.
"Beberapa perusahaan telah mengambil andil. Misalnya Wilmar Group yang memberikan CSR tahun 2023 pada empat sasaran penerima manfaat di Nagari (Desa) Mandiangin, Bayur Kabung, Panjung Pangkal dan Maligi,” terangnya.
Sedang, Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto menekankan, minimnya keuangan daerah tidak memungkinkan untuk menyelesaikan seluruh persoalan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan.
"Jadi, kami memohon dukungan dari semua pihak, terutama perusahaan pengolahan kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit, perbankan, dan lainnya dalam menyalurkan CSR," ucapnya.
Diketahui, dari keterangan dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Pasaman Barat Ikhwanri mengatakan pada 2023 tingkat kemiskinan di berada pada angka 6,92 persen atau 33.520 jiwa.
Sedang, revalensi stunting pada tahun yang sama berada pada angka 29,7 persen atau setara dengan 5.098 balita dengan target penurunan hingga 14 persen. Sedangkan kemiskinan ekstrem tahun 2023 berada pada angka 0,70 persen atau 3.410 jiwa.
Komentar Via Facebook :