Home / Nusantara / Total 52.500 Benih Sawit Unggul Terbang Dari Sumsel ke Benua Amerika
Total 52.500 Benih Sawit Unggul Terbang Dari Sumsel ke Benua Amerika
Palembang, katakabar.com - Total 52.500 butir benih kelapa sawit unggul terbang dari Provinsi Sumatera Selatan ke benua Amerika, pada Senin (16/10) kemarin.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan, Agus Darwa yang melepas ekspor lima puluhan ribu lebih benih kelapa sawit unggul yang dilaksanakan PT Bina Sawit Makmur (BSM) ke negara tujuan, yakni Peru, Amerika Selatan.
Diketahui, PT Bina Sawit Makmur ini anak perusahaan dari PT Sampoerna Agro, Tbk yang berkedudukan di Provinsi Sumatera Selatan.
"Tanaman yang di ekspor ke benua Amerika ini berasal dari benih unggul dan legal 100 persen tanaman Tenera (DxP) karena berasal dari persilangan induk betina Dura (symbol D) dengan induk jantan Pisifera (symbol P). Di mana, hasil persilangan antara DxP menghasilkan 100 persen DxP atau biasa disebut Tenera," ujar Agus dilansir dari laman website resmi Disbun Provinsi Sumatera Selatan, pada Selasa (17/10).
Diceritakan Kadisbun Provinsi Sumatera Selatan ini, pemberangkatan atau ekspor benih kelapa sawit unggul ini benih sawit atau campur sawit ke Peru, Amerika Selatan, di kantor pusat PT Bina Sawit Makmur salah satu produsen yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
"Saya melepas didampingi stakeholder yang berkompeten sebanyak 52.500 kecambah. Pemberangkatan atau ekspor bukan kali pertama tapi sudah sering. Untuk ekspor ke Peru, ini kali pertama dilaksanakan jadi perlu acara seremonial pelepasan,” jelasnya.
Menurut Agus, acara ini sebenarnya acara Badan Karantina Sumatera Selatan. Tapi Kepala Badan Karantina meminta saya untuk memberikan sambutan, memecahkan kendi, serta melepas bersama dengan stakeholder lain.
Selain itu, ada yang mewakili Bank Indonesia kantor wilayah Sumatera Selatan, perbankan, General Manager garuda, General Manager Cargo, dan semua stakeholder yang berkompeten hadir di sana.
“Jangankan kita berbicara masalah nasional ataupun Internasional, kebutuhan akan kecambah sawit, kebutuhan akan bibit atau kecambah kelapa sawit di Provinsi Sumatera Selatan ini cukup banyak dan cukup menjanjikan,” terangnya.
Sebagai contoh, lanjut Agus, kita punya 1 juta 293 ribu sekian hektar semuanya butuh bibit. Apalagi sekarang dari situasi luasan itu kita sudah rekomendasi untuk peremajaan sawit 59 ribu hektar.
"Bayangkan saja, kalau 59 ribu hektar dikalikan 135 per hektar, sudah berapa kebutuhan bibit, nanti sudah berapa juta bibit yang dibutuhkan," bebernya.
Di dalam pengadaan bibit atau kecambah, sebut Agus lagi, sudah harus tentu melalui tahapan-tahapan, yakni SOP yakni di mana produsen menyiapkan benih atau bibit dengan tenaga-tenaga ahlinya.
"Tugas kami dari Disbun ini melalui UPTD Pengawasan Sertifikasi kami melakukan pemeriksaan dan pengawasan penyeleksian kecambah, mulai dari kecambah, hasil, hingga dijadikan bibit, terus ke bibit besar.
Jadi, ada kecambah dipindahkan lagi. Itu setiap proses diawasi Disbun melalui UPTD tadi, hingga kecambah, bibit kecil, dan pemindahan dengan dilepas, sesuai dengan tahapan seperti ini, dan itulah yang namanya kita kenal dengan benih bersertifikat.
“Itu berarti benih unggul yang sudah lolos dari pada sertifikasi dari pengawasan terhadap kecambah. Kalau untuk keluar apalagi yang diekspor, ini harus ada tahapan berikutnya, tahapan ini adalah tahapan yang dilaksanakan oleh Badan Karantina,” ucapnya.
Jadi, tutur Agus lagi, saya melihat dengan SOP domainnya Karantina sama instansi terkait, seperti Bea Cukai dan lainnya ini proses untuk ekspor. Makanya Badan Karantina bersama-sama dengan kami melepas ekspor kecambah kelapa sawit sebanyak 52.500 kecambah ke Peru, Amerika Selatan dan benih ini berasal dari PT Bina Sawit Makmur.
“Untuk ke Peru, ini yang pertama di mana sebelumnya ke India, dan beberapa daerah, alhamdulillah," katanya.
Di Provinsi Sumatera Selatan ada dua produsen besar, yakni PT Bina Sawit Makmur, dan PT Tania Selatan. Inilah produsen benih kita yang menghasilkan benih mulai dari menyiapkan bahan induk, tanaman induk, mengawinkan, menyeleksi, dan menghasilkan kecambah, dua perusahaan ini.
Dengan adanya ekspor ini, kami berharap kecambah atau bibit yang berasal dari provinsi Sumatera Selatan ni akan dikenal di pelosok dunia. Benih kita berasal dari Indonesia, yakni Sumatera Selatan ini adalah benih-benih yang memang benar-benar unggul.
"Harapannya nanti ini dilirik negara-negara lain konsumen dari pada benih itu, tandasnya.
Komentar Via Facebook :