Home / Sawit / Turun Naik Harga Kelapa Sawit di Riau Mesti Jadi Perhatian Serius
Turun Naik Harga Kelapa Sawit di Riau Mesti Jadi Perhatian Serius
Pekanbaru, katakabar.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Provinsi Riau optimis pemerintah pusat dan daerah tidak tinggal diam mengenai pergerakan harga kelapa sawit yang sangat fluktuatif atau perubahan harga khusus yang disebabkanmekanisme pasar.
Tapi, turun naik harga kelapa sawit di Riau mesti jadi perhatian serius dan penting. Meski pemerintah pusat telah menyusun kerangka proyeksi harga kelapa sawit pada 2023 ini. Masalahnya kondisi di lapangan bisa saja berubah. Artinya, proyeksi terhadap harga kelapa sawit tak 100 persen akurat.
Beberapa faktor yang bisa memengaruhi turun naik harga sawit, yakni, permintaan pasar global, perubahan kondisi iklim, hingga kebijakan sektor perdagangan bisa pengaruhi pergerakan harga kelapa sawit di daerah.
“Memang turun naik atau fluktuasi harga sawit disebabkan berbagai faktor, dan kami memahami kondisi itu,” ujar Kepala Kanwil DJP, Riau Ahmad Djamhari di Pekanbaru, dilansir dari laman website resmi Pemprov Riau, pada Minggu (22/7).
Menurutnya, fluktuasi harga sawit sejauh ini tidak begitu signifikan berpengaruh terhadap penerimaan pajak daerah. Apalagi sejauh ini terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Tercatat, sepanjang semester pertama tahun 2023, kontribusi wajib pajak di sektor kelapa sawit di Riau mencapai 42,7 persen dari total penerimaan pajak Riau.
Sedang dari sisi PPh, wajib pajak sawit memberi andil sebesar 40 persen dari total kontribusi. Sehingga sawit jadi sektor penyokong terbesar dalam pendapatan pajak di Provinsi Riau.
Data ini cerita Ahmad, menunjukkan kelapa sawit jadi komoditas terpenting bagi Riau terutama sektor penerimaan pajak.
“Kini, penerimaan pajak secara total mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,93 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya,” jelasnya.
Kata Ahmad, di sektor kelapa sawit di Riau setidaknya mencakup dua hal di luar perkebunan, yakni perdagangan dan pengolahan.
Sektor perdagangan kelapa sawit menjadi hal terpenting dalam menyumbang pajak daerah. Terlebih, Riau salah satu provinsi dengan produksi sawit terbesar.
“Artinya fluktuasi harga tentu sangat berpengaruh,” bebernya.
Kendati begitu, kita optimis pemerintah pusat dan daerah terus melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak di sektor ini, tujuannya demi menjaga stabilitas perekonomian daerah, tandasnya.
Komentar Via Facebook :