Home / Sawit / Jadi Andalan Perekonomian Nasional Kaltim Dukung Hilirisasi Industri Sawit
Jadi Andalan Perekonomian Nasional Kaltim Dukung Hilirisasi Industri Sawit
Samarinda, katakabar.com - Komoditas kelapa sawit saat ini jadi andalan untuk mendongkrak perekonomian nasional. Sejalan dengan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur dorong penuh program hilirisasi industri kelap sawit nasional yang bertujuan untuk membesarkan sektor perkebunan kelapa sawit.
"Program hilirisasi ini sangat penting untuk meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial dari industri kelapa sawit, baik bagi petani, pengusaha, maupun masyarakat luas. Kami siap mendukung kebijakan dan program pemerintah pusat dalam hal ini," tegas Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Ahmad Muzakkir di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa lalu, dilansir dari laman ANTARA, pada Ahad (28/1) sore.
Provinsi Kalimantan Timur, ulas Muzakkir, punya potensi besar untuk kembangkan industri hilir kelapa sawit, sebab salah satu provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
"Kelapa sawit komoditas unggulan di Provinsi Kalimantan Timur, dengan luas areal mencapai 1,4 juta hektar, meliputi perusahaan besar swasta seluas 972.000 hektar dan perkebunan rakyat seluas 373.000 hektar," bebernya.
Dari luasan itu, terang Muzakkir, produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 19,2 juta ton atau setara dengan 3,8 juta ton minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) per tahun.
"Adanya inovasi teknologi perkebunan kelapa sawit yang telah direkomendasikan Kementerian Pertanian (Kementan) RI) peluang untuk mendirikan pabrik mini minyak goreng sawit (Pamigo) sangat terbuka, terutama bagi petani swadaya yang memiliki ketersediaan bahan baku TBS dari kebun-kebun rakyat," tuturnya.
Lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, pihaknya telah membantu pembangunan kebun-kebun rakyat seluas 12.472 hektar, yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota, 31 kecamatan, dan 66 desa, dengan melibatkan 206 kelompok tani dan 8.076 kepala keluarga.
Di Tahun 2023 lalu, Dinas Perkebunan Kaltim memiliki daya serap sekitar 95,16 persen dan berada di urutan keenam nasional dan hampir seluruh program itu terlaksana dengan baik. Semua program yang diusungkan memenuhi target.
"Kita di tahun 2024, di samping rencana perluasan perkembangan komoditi perkebunan ada program pembinaan usaha perkebunan," sebutnya.
Selain itu, sambungnya, ada pula kegiatan Dinas Perkebunan (Disbun) terkait pembinaan kemitraan antara petani dan perusahaan. Terus, ada mengenai penanganan konflik
"Kami berharap, kebun-kebun rakyat ini dapat menjadi sumber bahan baku bagi Pamigo yang akan dibangun," ucapnya
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Samsun menilai hilirisasi subsektor perkebunan di daerah ini mengalami peningkatan dibandingkan belasan tahun lalu, dibuktikan dengan jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit yang sudah banyak saat ini.
"Dulu, pabrik pengolahan kelapa sawit atau pabrik CPO di Kalimantan Timur hanya ada dua unit, yakni di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara, tapi sekarang jumlahnya sudah mencapai 99 unit yang tersebar di semua kabupaten," imbuhnya.
Dengan penambahan pabrik CPO yang banyak ini, jelasnya, ini berdampak pada harga TBS kelapa sawit yang ikut naik disebabkan ada persaingan sehat.
DPRD Kalimantan Timur mengapresiasi upaya pemerintah provinsi dan kabupaten dan kota dalam mengembangkan industri hilir kelapa sawit di Kalimantan Timur.
"Kami dukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah pusat, sebab hal ini bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi daerah dan masyarakat," tandasnya.
Komentar Via Facebook :