Home / Sawit / OJK Bengkulu Khawatir Masih Banyak Petani Sawit Simpan Uang Pola 'Jadul'
OJK Bengkulu Khawatir Masih Banyak Petani Sawit Simpan Uang Pola 'Jadul'
Bengkulu, katakabar.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu khawatir masih banyak petani sawit simpan uang cara jadul (zaman dulu), yakni di rumah.
Sementara, layanan perbankan sudah banyak untuk simpan uang hasil penjualan panen kelapa sawit di Provinsi Bengkulu. Itu tadi, masih banyak petani enggan memanfaatkan layanan perbankan.
Perwakilan OJK Provinsi Bengkulu, Herwan Achyar menceritakan, prevalensi petani kelapa sawit yang menabung di rumah terbilang masih sangat tinggi di Bengkulu.
Di Kabupaten Seluma, ada seorang petani kelapa sawit terpaksa merasakan pahitnya kehilangan uang hingga lebih dari Rp1 miliar belum lama ini.
Petani kelapa sawit itu kehilangan lantaran praktik simpan uang di rumah.
"Andai menabung di bank, uang aman. Bisa jadi tidak ada insiden uang hilang atau dicuri orang," ujarnya dilansir dari laman elaeis.co, pada Kamis (28/9).
Untuk itu, tegas Herwan, penting menabung di bank sebagai solusi untuk melindungi dan mengamankan simpanan para petani kelapa sawit karena sudah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Artinya, kalau terjadi sesuatu pada bank, simpanan nasabah tetap terlindungi hingga batas tertentu.
"Kalau menabung di rumah tidak ada lembaga yang menjamin sewaktu-waktu uang hilang. Sedang di bank, simpanan aman ada LPS," jelasnya.
Pengalaman pahit para petani kelap sawit di Kabupaten Seluma mesti menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
OJK Bengkulu berupaya untuk memberikan edukasi kepada para petani kelapa sawit mengenai manfaat menabung di bank dan konsekuensi negatif yang bisa terjadi bila uang disimpan di rumah.
Tujuannya adalah untuk melindungi keamanan finansial mereka dan mencegah kasus-kasus serupa terulang di masa depan.
"Kami terus memberikan edukasi kepada para petani kelapa sawit mengenai manfaat menabung di bank dan konsekuensi negatif yang bisa terjadi kalau uang disimpan di rumah," ulasnya
Sebagai lembaga pengawas sektor keuangan, OJK Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk bekerja sama dengan bank-bank lokal guna memberikan layanan perbankan yang lebih mudah diakses petani sawit.
Dengan upaya tersebut, harapnya, lebih banyak petani kelap sawit memilih untuk menabung di bank, guna meningkatkan keamanan dan stabilitas keuangan.
"Masalahnya, tantangan merubah perilaku keuangan petani kelapa sawit di Bengkulu tetap ada," bebernya.
Untuk itu, upaya lebih lanjut dari pemerintah, OJK, dan pihak terkait untuk terus memberikan pemahaman dan insentif agar petani kelapa sawit lebih percaya diri menabung di bank, yakni guna menghindari risiko yang tidak perlu, dan melindungi finansial mereka di masa depan, tandasnya.
Komentar Via Facebook :