Home / Tekno / Variasi Produk Sawit Beragam, Tungkot S: Hilirisasi Sawit Catatkan Kemajuan di Indonesia
Variasi Produk Sawit Beragam, Tungkot S: Hilirisasi Sawit Catatkan Kemajuan di Indonesia
Jakarta, katakabar.com - Variasi produk kelapa sawit makin beragam sehingga menghasilkan peningkatan nilai ekonomi produk. Ini menandakan hilirisasi kelapa sawit mencatatkan kemajuan di Indonesia.
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung mengatakan, sejauh ini hilirisasi kelapa sawit sudah mencatat kemajuan yang besar.
Variasi produk kelapa sawit semakin beragam, ujar Tungkot Sipayung, menghasilkan peningkatan nilai ekonomi produk kelapa sawit.
"Menuju 750 jenis produk hilir dan kompetitif di pasar dunia. Semakin ke hilir nilai tambah besar dan semakin membutuhkan inovasi hilir," jelas Tungkot lewat keterangan resmi di Jakarta, dilansir dari laman ANTARA, pada Selasa ( 12/12).
Cerita Tungkot, pada 2010 silam, Indonesia masih mengekspor Crude Palm Oil (CPO) atau barang mentah sekitar 70 hingga 80 persen. Tapi, di 2022, sekitar 90 persen ekspor berupa olahan sederhana atau setengah jadi.
Menurut penilaiannya, sejauh ini hilirisasi kelapa sawit sudah mencatat kemajuan yang besar. Tapi, hilirisasi kelapa sawit domestik masih memerlukan percepatan adopsi inovasi agar dapat menghasilkan bermacam produk hilir.
Keterlambatan adopsi inovasi terjadi, ulas Tungkot, lantaran masih rendahnya budaya inovatif dan kreatif di industri hilir. Inovasi belum menjadi indikator kinerja utama perusahaan, dan masih lemahnya dukungan kebijakan.
"Dukungan dana riset yang disalurkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sudah tersedia dan telah dimanfaatkan para periset, dan hasil berupa invensi atau paten telah banyak. Untuk itu, mendorong agar hasil riset agar dapat diadopsi para pelaku industri," terangnya.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menjelaskan, dari 2018, hilirisasi industri kelapa sawit sudah berjalan dan tidak lagi didominasi Crude Palm Oil (CPO).
Pada 2022, sebut Eddy, ekspor bahan baku CPO sebesar 3.463 ribu ton dari total ekspor kelapa sawit 33.928 ribu ton. Sedangkan, crude palm kernel oil (PKO) sebesar 107 ribu ton.
Terus, ekspor dalam bentuk produk hilir berupa refined palm oil sebesar 24.410 ribu ton, refined PKO sebanyak 1.335 ribu ton, biodiesel sebesar 4.179 ribu ton dan oleokimia mencapai 4.179 ribu ton.
Sisi lain, tambah Eddy, permintaan dalam negeri terus meningkat dari 16,7 juta ton pada 2019 menjadi 21,1 juta ton pada 2022, rincinya.
Komentar Via Facebook :